EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN INDIKATOR MUTU

DATA CAPAIAN INDIKATOR MUTU TRIMESTER KETIGA TAHUN 2019

Berdasar data capaian diatas dapat diketahui bahwa capain indicator mutu ada bebrapa yang sudah mencapai target diantaranya, kepatuhan terhadap CP,reaksi tranfusi,penundaan operasi elektif,tidak dilakukan penandaan lokasi operasi,waktu lapor nilai kritis .insiden ISK,insiden phlebitis bulan agustus sepytember,keterlambatan pelayanan ambulance,serta kecepatan respon terhadap complain.

Adapun indicator mutu kepuasan pasien dan keluarga serta tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap belum dapat diukur karena kegiatan tersebut belum tiba pada waktu yang dijadwalkan

Indicator mutu yang belum tercapai ada delapan indicator mutu diantaranya adalah : kepatuhan identifikasi pasien, upaya pencehagan pasien jatuh emergensi respon time,waktu tunggu rawat jalan, insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan September,kepatuhan terhadap fornas di bulan September, insiden phlebitis pada bulan juli ke[atuhan petugas terhadap hand hiygin.

Pembahasan

1.            Kepatuhan identifikasi pasien:

Pada trimester ketiga ada tren kenaikan cakupan disbanding pada trimester 1 dan 2. Meskipun belum mencapai target yang diharapkan tetapi rentangnya tidak lebih dari 2 persen.

Rencana Tindak Lanjut:

Resosialisasi tentang sasaran keselamatan pasien.

2.            Upaya pencegahan resiko jatuh

Cakupan upaya pencegahan resiko jatuh belum mencapai target tetapi range terhadap target kurang dari 5 %

3.            Emergensi respon time

Cakupan upaya pencegahan resiko jatuh belum mencapai target tetapi range terhadap target tidak lebih dari 3 %

4.             Kepatuhan terhadap klinikal pathway

Kepatuhan tehadap klinikal pathway sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 100%

5.            Jam visit dokter

Jam visit dokter belum mencapai target,range terhadap  target kuranng dari 10%

6.            Kejadian Reaksi tranfusi

Kejadian reaksi tranfusi dari juli s/d september sudah mencapai target yang diharapkan

7.            Penundaan operasi elektif

Penundaan operasi elektif dari juli s/d september sudah mencapai target yang diharapkan

8.            Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi

Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi dari juli s/d september sudah mencapai target yang diharapkan

9.            Waktu tunggu rawat jalan

Waktu tunggu rawat jalan pada bulan juli s/d september belum mencapai target tetapi ada tren neik terhadap trimester pertama da kedua.

Penambahan tenaga dokter spesialis dalam berpengaruh pada peningkatan capaian waktu tunggu rawat jalan

Adapun hal hal yang menyebabkan masih belum tercapainya target dikarenakan beberapa factor diantaranya adanya tindakan yang dilakukan pada pasien di antrian awal sehingga pasien diantrian berikutnya akan menunggu tindakan pasien yang sebelumnya selese, dokter melakukan visite dahulu.

RTL: pemberitahuan secara tertulis kepada dokter spesialis terhadap capaian standart pelayanan waktu tunggu rawat jalan.

10.          Waktu lapor hasil kritis laboratorium

Waktu lapor hasil kritis laboratorium pada bulan april dan mei  sudah mencapai target yang diharapkan, tetapi pada bulan juni  belum mencapai target, rentang dari target kurang dari 3%.

11.          Upaya kepatuhan terhadap formularium nasional

Upaya kepatuhanterhadap formularium nasional pada bulan juli dan agustus sudah mencapai target pada bulan September belum mencapai target yang diharapkan. Yaitu kurang dari 1 %.

12.          Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai

Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan september belum memenuhi target yang dihrapkan yaitu 1 % dari target 0% tetapi pada bulan juli dan agustus sudah mencapai target yang diharapkan.

13.          Kejadian phlebitis

Kegiatan kegiatan Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian phlebitis kepada kepala unit/instalasi serta sosialisasi tatalaksana pemberian cairan intra vena pada pelaksana dapat menurunkan angka kejadian phlebitis pada trimester ke3 tahun 2019

14.          Insiden isk

Insiden isk pada bulan juli s/d september  sudah mencapai target yang diharapkan

15.          Kepatuhan petugas hand heygiene

Kepatuhan petugas hand hygiene dari bulan juli s/d september masih dibawah target yang diharapkan dikarenakan kepatuhan petugas terhadap cuci tangan dari setiap moment yang dilalui masih kurang tetapi ada tren kenaikan terhadap trimester pertama

Rencana tindak lanjut:

a. Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian hand heygiene kepada kepala unit/instalasi

b. Sosialisasi hand heygen kepada pelaksana.

16.          Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit

Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit pada bulan juli s/d September sudah mencapai target.

17.          Kepuasan pasien dan keluarga

Kepuasan pasien dan kelarga pada trimester ketiga tidak dilaksanakan karena belum sampai pada jadwal pelaksanaan

18.          Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap

Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat tidak ada krn kegiatan survey belum diaksanakan pada trimester 3 tahun 2019 karena belum sampai pada jadwalnya.

19.          Kecepatan respon terhadap komplain

Kecepatan respon terhadap complain dari bulan juli s/d september sudah mencapai target.

Kegiatan yang telah dilakukan untuk parbaikan capaian indicator mutu

  1. Penyampaian hasil capaian indicator di unit.
  2. pembinaan dan sosiaalisasi mengenai KIP, resiko jatuh, hand hygiene kepada pelaksana dari kepala unit kepada pelaksana
  3. penambahan tenaga dokter spesialis dalam 1 dokter.

EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN INDIKATOR MUTU

DATA CAPAIAN INDIKATOR MUTU TRIMESTER DUA TAHUN 2019

Berdasar data capaian diatas dapat diketahui bahwa capain indicator mutu ada bebrapa yang sudah mencapai target diantaranya : kepatuhan terhadap CP,reaksi tranfusi,peundaan operasi elektif,tidak dilakukan penandaan lokasi operasi,waktu lapor nilai kritis dibulan april dan mei, insiden ISK,keterlambatan pelayanan ambulance,kecepatan respon terhadap complain, kepatuhan terhadap fornas pada bulan juni,insiden obat yang perlu diwaspadai bulan mei dan juni serta tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap.

Indicator mutu yang belum tercapai ada enam indicator mutu diantaranya adalah kepatuhan identifikasi pasien, upaya pencehagan pasien jatuh,emergensi respon time,waktu tunggu rawat jalan, waktu lapor nilai kritis bulan juni, insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan april, insiden phlebitis serta ke[atuhan petugas terhadap hand hiygin serta kepuasan pelanggan.

Pembahasan

1.            Kepatuhan identifikasi pasien:

Pada trimester kedua  telah dilakukan kegiatan pembinaan dan sosialisasi mengenai KIP di unit ICU sehingga capaian pada trimester kedua ada tren naik di bandingkan pada trimester pertama dan capaian KIP di unit icu mencapai 73 % di bulan april, 89% di bulan mei 82% di bulan juni.

Rencana Tindak Lanjut:

kepala unit untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada pelaksana terutama pada pegawai yang baru.

2.            Upaya pencegahan resiko jatuh

Cakupan upaya pencegahan resiko jatuh belum mencapai target tetapi range terhadap target kurang dari 5 %

3.            Emergensi respon time

Cakupan upaya pencegahan resiko jatuh belum mencapai target tetapi range terhadap target kurang dari 5 %

4.             Kepatuhan terhadap klinikal pathway

Kepatuhan tehadap klinikal pathway sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 100%

5.            Jam visit dokter

Jam visit dokter bulan april mei mencapai target pada bulan juni belum mencapai target range dengan target kuranng dari 1%

6.            Kejadian Reaksi tranfusi

Kejadian reaksi tranfusi dari april s/d juni sudah mencapai target yang diharapkan

7.            Penundaan operasi elektif

Penundaan operasi elektif dari april s/d juni sudah mencapai target yang diharapkan

8.            Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi

Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi dari april s/d juni sudah mencapai target yang diharapkan

9.            Waktu tunggu rawat jalan

Waktu tunggu rawat jalan pada bulan april s/d juni belum mencapai target tetapi ada tren neik terhadap trimester pertama.

Penambahan tenaga dokter spesialis dalam berpengaruh pada peningkatan capaian waktu tunggu rawat jalan

Adapun hal hal yang menyebabkan masih belum tercapainya target dikarenakan beberapa factor diantaranya adanya tindakan yang dilakukan pada pasien di antrian awal sehingga pasien diantrian berikutnya akan menunggu tindakan pasien yang sebelumnya selese, dokter melakukan visite dahulu.

RTL: pemberitahuan secara tertulis kepada dokter spesialis terhadap capaian standart pelayanan waktu tunggu rawat jalan.

10.          Waktu lapor hasil kritis laboratorium

Waktu lapor hasil kritis laboratorium pada bulan april dan mei  sudah mencapai target yang diharapkan, tetapi pada bulan juni  belum mencapai target, rentang dari target kurang dari 3%.

11.          Upaya kepatuhan terhadap formularium nasional

Upaya kepatuhanterhadap formularium nasional pada bulan april dan mei belum mencapai target dengan rentang 1% pada bulan juni sudah mencapai target yang diharapkan.

12.          Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai

Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan april belum memenuhi target yang dihrapkan yaitu 1 % dari target 0% tetapi pada bulan mei dan juni sudah mencapai target yang diharapkan.

13.          Kejadian phlebitis

Kejadian phlebitis masih diatas angka yang diharapkan hal ini disebabkan karena pemberian terapi cairan pekat yang meningkatkan resiko phlebitis,

Adapun factor kepatuhan petugas terhadap prosedur pelaksanaan pemberian cairan intra vena perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.

Rencana tindak lanjut:

a.            Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian phlebitis kepada kepala unit/instalasi.

b.            Sosialisasi tatalaksana pemberian cairan intra vena pada pelaksana

14.          Insiden isk

Insiden isk pada bulan april s/d juni  sudah mencapai target yang diharapkan

15.          Kepatuhan petugas hand heygiene

Kepatuhan petugas hand hygiene dari bulan april s/d juni masih dibawah target yang diharapkan dikarenakan kepatuhan petugas terhadap cuci tangan dari setiap moment yang dilalui masih kurang tetapi ada tren kenaikan terhadap trimester pertama

Rencana tindak lanjut:

a. Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian hand heygiene kepada kepala unit/instalasi

b. Sosialisasi hand heygen kepada pelaksana.

16.          Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit

Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit pada bulan januari belum mencapai target dikarenakan jumlah sopir yang belum memadai tetapi pada bulan februari dan maret sudah terpenuhi karena adanya penambahan tenaga sopir.

17.          Kepuasan pasien dan keluarga

Kepuasan pasien dan keluarga dilaksanakan survey pada bulan juni dengan hasil asih dibawah target dengan range 5% dari target.

RTL;

Penyampaian hasil survey kepada karyawan melalui apel pagi

Penggalangan komitmen untuk meningkatkan pelanan yang bias memuaskan pelanggan tanpa meninggalkan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

18.          Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap

Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat telah mencapai target. Angket yang disebar dapat kembali semua 100%

19.          Kecepatan respon terhadap komplain

Kecepatan respon terhadap complain dari bulan april s/d juni sudah mencapai target.

Kegiatan yang telah dilakukan untuk parbaikan capaian indicator mutu

  1. Penyampaian hasil capaian indicator di unit.
  2. pembinaan dan sosiaalisasi mengenai KIP, resiko jatuh, hand hygiene kepada pelaksana dari kepala unit kepada pelaksana
  3. penambahan tenaga dokter spesialis dalam 1 dokter.

EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN INDIKATOR MUTU

DATA CAPAIAN INDIKATOR MUTU TRIMESTER SATU TAHUN 2019

Berdasar data capaian diatas dapat diketahui bahwa capain indicator mutu ada bebrapa yang sudah mencapai target diantaranya : kepatuhan terhadap clinikal pathway, reaksi tranfusi,peundaan operasi elektif,tidak dilakukan penandaan lokasi operasi,waktu lapor nilai kritis dibulan maret  insiden ISK,keterlambatan pelayanan ambulance pada bulan februari dan maret,serta kecepatan respon terhadap complain.

Adapun indicator mutu kepuasan pasien dan keluarga serta tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap belum dapat diukur karena kegiatan tersebut belum tiba pada waktu yang dijadwalkan

Indicator mutu yang belum tercapai ada enam indicator mutu diantaranya adalah identifikasi pasien, upaya pencehagan pasien jatuh,emergensi respon time,waktu tunggu rawat jalan, waktu lapor nilai kritis bulan januari dan februari, insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan januari dan februari, insiden phlebitis, serta kepatuhan petugas terhadap hand hiygin.

Pembahasan

  1. Kepatuhan identifikasi pasien:

Pada bulan januari februari dan maret secara kumulatif range dengan target tidak lebih dari 3 % tetapi di ruang ICU capaiannya 0%.dikarenakan penugasan pasien per orang, dan pada saat dilakukan pengecekan perawat tersebut tidak melakukan identifikasi pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

Rencana Tindak Lanjut:

kepala unit untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada pelaksana.

2. Upaya pencegahan resiko jatuh

Pada bulan januari cakupannya 94,7% ini disebabkan karena pada bulan tersebut di ruang ICU capaiannya 0%.dikarenakan penugasan pasien per orang, dan pada saat dilakukan pengecekan perawat tersebut tidak melakukan identifikasi pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

RTL: kepala unit untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada pelaksana.

3. Emergensi respon time

Pada bulan januari, februari maret cakupan belum mencapai target tetapi range nya hanya 1 %.

Hal ini bias tejadi dikarenakan ketika ada tindakan SC dokter IGD mendampingi di ruang OK.

4. Kepatuhan terhadap klinikal pathway

Kepatuhan tehadap klinikal pathway sudah mencapai target yang diharapkan

5. Jam visit dokter

Jam visit dokter belum mencapai target pada bulan februari dan maret hal ini disebabkan karena dokter yang terjadwal poliklinik juga visit. Kondisi ini dikarenakan jumlah dokter spesialis yang belum seperti harapan.

RTL:

Mencari dan menambah dokter spesialis baru.

6. Kejadian Reaksi tranfusi

Kejadian reaksi tranfusi dari januari s/d maret sudah mencapai target yang diharapkan

7. Penundaan operasi elektif

Penundaan operasi elektif dari januari s/d maret sudah mencapai target yang diharapkan

8. Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi

Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi dari januari s/d maret sudah mencapai target yang diharapkan

9. Waktu tunggu rawat jalan

Waktu tunggu rawat jalan pada bulan januari s/d maret belum mencapai target hal ini dikarenakan beberapa factor diantaranya adanya tindakan yang dilakukan pada pasien di antrian awal sehingga pasien diantrian berikutnya akan menunggu tindakan pasien yang sebelumnya selese, dokter melakukan visite dahulu.

Rencana tindak lanjut:

Memberitahu hasil capaian waktu tunggu rawat jalan kepada dokter spesialis.

10. Waktu lapor hasil kritis laboratorium

Waktu lapor hasil kritis laboratorium pada bulan maret sudah mencapai target yang diharapkan, tetapi pada bulan januari dan februari belum mencapai target, meskipun rentang dari target kurang dari 3%.

11. Upaya kepatuhan terhadap formularium nasional

Upaya kepatuhanterhadap formularium nasional belum mencapai target dengan rentang 1%

12. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai

Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai pada bulan januari dan maret belum memnuhi target yang dihrapkan yaitu 1 % dari target 0%

13. Kejadian phlebitis

Kejadian phlebitis masih diatas angka yang diharapkan hal ini disebabkan karena pemberian terapi cairan pekat dan darah yang meningkatkan resiko phlebitis,

Adapun factor kepatuhan petugas terhadap prosedur pelaksanaan pemberian cairan intra vena perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.

Rencana tindak lanjut:

a. Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian phlebitis kepada kepala unit/instalasi.

b. Sosialisasi tatalaksana pemberian cairan intra vena pada pelaksana

14. Insiden isk

Insiden isk pada bulan januari s/d maret sudah mencapai target yang diharapkan

15. Kepatuhan petugas hand heygiene

Kepatuhan petugas hand hygiene dari bulan april s/d juni masih dibawah target yang diharapkan dikarenakan kepatuhan petugas terhadap cuci tangan dari setiap moment yang dilalui masih kurang

Rencana tindak lanjut:

a. Penyampaian hasil capaian indicator mutu kejadian phlebitis kepada kepala unit/instalasi

b. Sosialisasi hand heygen kepada pelaksana.

16. Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit

Keterlambatan pelayanan ambulan rumah sakit pada bulan januari belum mencapai target dikarenakan jumlah sopir yang belum memadai tetapi pada bulan februari dan maret sudah terpenuhi karena adanya penambahan tenaga sopir.

17. Kepuasan pasien dan keluarga

Kepuasan pasien dan keluarga s/d bulan maret belum dilaksanakan survey.

18. Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap

Tidak terisinya angket kepuasan pasien rawat inap s/d bulan maret belum dilaksanakan survey.

19. Kecepatan respon terhadap komplain

Kecepatan respon terhadap complain dari bulan januari s/d maret sudah mencapai target.

Puncak Peringatan Hari Jadi Kebumen ke 390

Puncak peringatan Hari Jadi Kebumen ke-390, yang berlangsung Rabu (21/8/2019), kemarin berlangsung meriah. Sejumlah kegiatan menyemarakkan peringatan hari istimewa bagi Kota Beriman tersebut. Upacara peringatan Hari Jadi Kebumen yang digelar Rabu pagi mengawali rangkaian acara. Suasana “Njawani” makin terasa dengan iringan gamelan ditambah para pejabat yang mengenakan busana adat Kebumen. Di saat yang sama, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, melaunching baju adat Kebumenan itu. Bupati Yazid menyampaikan filosofis berbusana adalah ngejeni diri sendiri, ngajeni marang liyan, ngajini marang gusti (menutup aurat). Banyak daerah di Indonesia (Jawa Tengah) telah memiliki budaya adar sebagai simbol dari kebudayaan masing-masing. 

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

Hari ini tepat hari Senin (17/8/2019), Bangssa Indonesia memperingati hari ulang tahun (HUT RI) ke-74.

Jangan pernah melupakan pengorbanan yang dilakukan oleh pejuang kemerdekaan yang gagah berani untuk kemerdekaan bangsa kita yang besar. Semoga semua orang menikmati Hari Kemerdekaan yang bahagia dan bermakna Dirgahayu RI. 

CAKUPAN INDIKATOR MUTU RSUD PREMBUN

Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak
hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan
pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari pelayanan rumah sakit
adalah pelayanan jasa.

Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input
dan proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan
prosedur yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipicu untuk dapat menilai diri (self
assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur
yang lain, yaitu indikator mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan
masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak dapat
dikertahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik
pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur kinerja rumah sakit serta
nyata sesuai standar yang ditetapkan.


Untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi indicator mutu RS diperlukan
suatu perangkat pencatatan dan pelaporan yang baik dan akurat, sehingga informasi
yang ada benar-benar dapat menggambarkan kualitas dari mutu pelayanan RS. Data
tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengambilan
keputusan dalam menentukan kebijakan program mutu di masa yang akan datang.

Berikut ini adalah beberapa Indikator Mutu RSUD Prembun sebagai berikut :

NODATA INDIKATOR MUTUCAPAIAN
1Kepatuhan identifikasi pasien 100%
2Kepatuhan terhadap klinikal pathway100%
3Jam visit dr91,69%
4Kejadian reaksi transfusi0%
5Emergensi respon time98,49%
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
UPT DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PREMBUN

Jl Slamet Riyadi No. 53 Prembun Kebumen – 54394 Telp./Fax : (0287) 6651144, 6651146 Email : rsudprembun@kebumenkab.go.id

PENGUMUMAN
Nomor : 445     /  1049     /  2019


PENGADAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2019



Diberitahukan bahwa RSUD Prembun Kabupaten Kebumen akan melaksanakan Pengadaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2019 dengan ketentuan :

Formasi yang dibutuhkan adalah :
        1. Dokter Spesialis Anestesi

        2. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik

Status dokter BLUD RSUD Prembun

  1. Gaji pokok Rp. 10.000.000,-
  2. Jasa Medik

Contact Person  087715269731  dr. Iwan Danardono,Sp.Rad.MMR  

                    TTD

dr.  IWAN DANARDONO, Sp.Rad.,MMR

NIP. 19680321 199303 1 006

Sosialisasi Penyakit Gastritis (Maag) di RSUD Prembun

Sosialisasi Penyakit Gastritis (Maag) di RSUD Prembun .

Sosialisasi Penyakit Gastritis (Maag) di RSUD Prembun. Pagi ini Tim dari Promosi Kesehatan Rumah Sakit melakukan sosialisasi tentang Penyakit Gastritis atau yang sering kita tahu yaitu Maag. Gastritis atau Maag adalah peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.

Macam Gastritis

  1. Grastritis Akut
  2. Gastritis Kronis/Menahun

Bagaimana Tanda- tanda Grastritis (Maag)

  1. Daerah lambung (efigastrium) terasa nyeri, perih atau juga terasa terbakar
  2. Rasa penuh didaerah lambung / daerah perut
  3. Rasa tidak enak di daerah perut
  4. Dapat disertai juga rasa kembung di daerah perut (lambung)
  5. Berkurang nafsu makan (Anoreksia)
  6. Adanya perasaan mual dan mau muntah

Penyebab Grastritis (Maag)

Belum diketahui secara pasti, sering kali akibat :

  1. Stres
  2. Mengkonsumsi Alcohol
  3. Merokok
  4. Obat- obatan
  5. Infeksi bakteri atau virus yanfg mengeluarkan endotoksin
  6. Sekresi cairan pancreas atau empedu yang mengalir kembali ke lambung
  7. Radias
  8. Bahan – bahan yang bersifat korosif (merusak)
  9. Terlambat makan

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengobati Gastritis (Maag)

  1. Gastritis yang tidak parah dapat diberikan obat antasida dan istirahat yang banyak
  2. Makan yang dihaluskan seperti bubur, agar-agar sup krim.
  3. Hindari makan makanan yang berbumbu banyak dan merangsang seperti Lombok, Merica dan sejenis asam – asaman atau makanan yang mengandung minyak banyak.
  4. Banyak minum seperti air teh, air jahe dengan soda.

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai